REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan untuk mengatasi masalah banjir di Kampung Pulo, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, maka harus ada dialog terlebih dahulu dengan warga.
Pria yang akrab dipanggil Jokowi ini mengatakan, pihaknya saat ini belum memutuskan pemecahan masalah banjir di Kampung Pulo. Untuk itu, pihak Jokowi akan melakukan proses partisipasi publik yaitu dialog dengan masyarakat Kampung Pulo.
"Ya, arahnya perbaikan kampung, ada kampung rumah susun (rusun) dan kampung deret, itu alternatif yang ditawarkan ke masyarakat," ujar Jokowi kepada para wartawan di sela-sela kunjungannya di Kampung Pulo Rukun Warga (RW) 03, Selasa (23/10).
Jokowi menambahkan, nanti pihaknya akan memberi gambar (sketsa) tanah, baru setelah itu ditawarkan ke masyarakat. "Dialog warga untuk mengajak, dan menyadarkan warga," tutur Jokowi.
Jokowi menambahkan, jika dialog sebanyak dua kali rampung, maka realisasi kampung dapat dijalankan. Jadi, lanjut Jokowi, ada semacam /bottom up/ dan /top down/. "Nanti Januari atau Februari 2013 sudah dimulai," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, jika hasilnya kampung rusun, maka anggaran berasal dari Kementerian Perumahan (Kemenpera).
Tetapi jika hasil dialog adalah kampung deret, maka pembangunan berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta.