REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, mengkritik kurikulum pendidikan di perguruan tinggi swasta (PTS). Kurikulumnya dinilai sudah ketinggalan zaman.
"Kami berani mengkritik PTS karena kurikulum pendidikannya saat ini tak memadai dan harus dirombak total," kata Muhaimin di Sanur, Denpasar, Selasa.
Muhaimin yang ditemui usai pembukaan "Asian Productivity Organization"(APO) itu mengemukakan bahwa kurikulum yang tidak memadai tersebut dapat merugikan para alumni mahasiswa PTS. Dia menganggap bahwa selama ini PTS tidak memiliki perencanaan untuk mengarahkan produktivitas sumber daya manusia.
Setelah tamat, lulusannya tidak bisa menjadi tenaga produksi yang andal.
"PTS hanya mementingkan kuantitas dan segera tamat. Namun di sisi lain, PTS tak pernah menghitung kualitas SDM yang akan dihasilkan,'' katanya. ''Justru yang ditarget adalah cepat lulus dan mendapat gelar sarjana.''