Sabtu 20 Oct 2012 14:03 WIB

Monorel Bakal Miliki Tiga Jalur, Tarif Masih Dibahas

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Abandoned monorail project in Jakarta (illustration).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Abandoned monorail project in Jakarta (illustration).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pembangunan monorel yang kini telah dialikahkan ke PT Adhi Karya merencanakan  tiga jalur. Jalur pertama adalah jalur greenline yang sebelumnya merupakan konsep PT Jakarta Monorail.

Jalur tersebut terdiri dari Madya Senayan-Asia Afrika akan melewati Madya Senayan, Palmerah, Pejompongan, Dukuh Atas, Sudirman, Setiabudi Utara, Kuningan Sentral, Grand Melia, Gatot Subroto, Satria Mandala, Komdak, SCBD, Gelora Bung Karno dan Asia Afrika. Saat ini di jalur tersebut sudah tersedia tiang-tiang pancang guna pembangunan monorail.

Kemudian dua jalur berikutnya yaitu Cawang Atas, Senen, Ancol, dan Cawang Atas, Grogol, Monas. Nilai investasi dari tiga jalur itu, sebut Kiswo, kurang lebih mencapai Rp 12 triliun.

Sementara itu, tiang-tiang pancang yang ada di jalur greenline dan telah berdiri sejak tahun 2007 , sebagian besar diusahakan PT Adhi Karya akan dipakai.

"Belum tentu semuanya karena tergantung proposal jalur yang ada nanti. Jalur monorail akan disusun bersama-sama dengan Pemprov dan Dishub,"ujar Kiswodarmawan, Direktur Utama PT Adhi Karya, Jumat (19/10)

Pengerjaan monorail yang berbentuk konsorsium  ini akan dibagi dalam empat BUMN, yaitu PT Adhi Karya, PT INKA, PT LEN, dan PT TELKOM. "Untuk besaran dana dari masing-masing konsorsium masih kita hitung. Tapi kita harapakan nanti akan ada anggaran tambahan Pemprov dan BUMD, karena pengelolanya nanti mayoritasnya adalah wewenang Pemprov yang juga dibantu BUMD,"paparnya.

Untuk tarif, sambungnya, kalau bisa tetap melalui survey sehingga bisa diperkirakan 'willing pay' dari masyarakat. "Tapi kalau masyarakat sudah bersedia dengan tarif yang ditentukan, apa salahnya?,"tanyanya.

Lebih lanjut, Kiswo mengungkapkan kajian monorail untuk tahapan berikutnya akan memakan waktu tiga bulan. Kajian tersebut telah disepakati akan dilakukan bersama Pemprov DKI.

"Itu usulan dari beberapa BUMN yaitu Adhi Karya, PT LEN, PT Telkom dan PT INKA. Kami mengusulkan karena ingin berpartisipasi dalam memecahkan kemacetan yang terjadi di Jakarta meskipun masih terbungkus dalam kalkulasi bisnis, tapi bukan juga bisnis banget. Kita tetap memperhatikan  dan mendengar masyarakat sehingga bisa terlayani,"imbuhnya.

Proyek monorail ini, diharapkan Kiswo akan terus berlanjut. Alasannya, proyek ini memiliki respon positif di masyarakat.  "Tapi tetap penentuan berlanjut atau tidak otoritasnya ada di Pemprov,"tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement