Sabtu 20 Oct 2012 13:33 WIB

Golkar: Wiyogo adalah Salah Satu Gubernur Terbaik

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Wiyogo Atmodarminto
Wiyogo Atmodarminto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1987-1992 Wiyogo Atmodarminto menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit MMC Jakarta, pada Jumat (19/10) sekitar pukul 20.15 WIB. Beliau wafat di usianya yang ke-86 tahun.

Dalam masa hidupnya, Wiyogo telah meyumbangkan perbaikan positif pembangunan Indonesia khusunya Jakarta. Sehingga, wafatnya memberikan kesan mendalam pada berbagai politisi, utamanya politisi Golkar.

Untuk itu, Ketua Umum PG Aburizal Bakrie (Ical) turut berduka cita atas meninggalnya kader Golkar tersebut. Menurut dia, Wiyogo adalah sosok seorang pria yang memiliki kepribadian sangat tenang dan dapat dijadikan pedoman sebagai Gubernur,

"Sebagai seorang gubernur, (ia) membumi  tidak merasa angkuh," ujarnya dalam Syukuran Ultah PG ke-48 di Kantor DPP Golkar Jakarta, Sabtu (20/10).

Begitu juga dengan Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso yang merasa duka mendalam atas wafatnya Gubernur hebat di masanya (Wiyogo-read). Sebab, menurutnya almarhum adalah Gubernur yang sangat populer pada zamannya.

"Pak Wiyogo adalah Gubernur yang sangat populer di zamannya waktu itu, dia yang bisa dikatakan menjadi pelopor pembangunan di Jakarta," ungkapnya.

Terlebih kata dia, putra beliau Bambang Wiyogo adalah salah satu teman terdekatnya yang telah bekerja sama dengan menjadi Pengurus harian di MKGR. Sehingga, Priyo mengatakan bahwa dirinya akan ikut mesemayamkan almarhum di TMP Kalibata siang ini.

"Putra beliau adalah sahabat kami. Jadi, saya turut berduka cita dan akan ikut melayat dan ikut ke pemekaman jenazah beliau,"jelasnya. 

Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto, lahir di Yogyakarta. Pria yang akrab dipanggil Bang Wi ini kelahiran Yogyakarta, 22 November 1926. Ia meninggalkan seorang istri Rubby Neta, seorang putri Widya Artini, serta dua orang putra, Rubiyanto dan Bambang Atmanto.

 

Dia juga dikenal sebagai pemimpin yang terbuka dan disiplin. Di awal kepemimpinannya, dia memutuskan untuk menerapkan konsep BMW: Bersih, Manusiawi, berWibawa di Jakarta.

Wiyogo pernah menjadi Duta besar RI untuk Jepang. Dia juga pernah menjabat Panglima Kowilhan II (1981-1983) dan Panglima Kostrad antara 19 Januari 1978 hingga 1 Maret 1980. Dia merupakan salah satu pelaku sejarah pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement