REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kapolres Poso, AKBP Eko Santoso membantah jika pihaknya telah menemukan sepeda motor milik polisi yang ditemukan tewas di wilayahnya.
"Jadi tidak benar telah ditemukan, seperti yang telah diberitakan sebelumnya," kata Kapolres Eko di Poso, Jumat.
Dia mengatakan aparat Polri dan TNI saat ini masih menyisir di sekitar lokasi ditemukan kedua jenazah anggota Polri di Dusun Tamanjeka, Desa Masani. Petugas juga masih mencari dua senjata api milik Brigadir Anumerta Andi Sappa dan Bripka Sudirman.
Pencarian itu juga menggunakan anjing pelacak untuk mengendus jejak pelaku pembunuhan. Anjing itu bekerja setelah mencium aroma helm milik korban yang ditemukan di dekat kedua jenazah.
Sebelumnya, Karo Penmas Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menduga pelaku pembunuhan dua polisi di Poso, menggunakan tiga sepeda motor untuk menghadang Sudirman dan Andi Sappa, kemudian membunuh dua polisi itu menggunakan senjata tajam.
Dugaan pelaku menggunakan tiga sepeda motor itu berasal dari pemeriksaan saksi yang berada di bawah Dusun Tamanjeka, Desa Masani, yang melihat terduga para pelaku naik ke kawasan hutan.
"Saksi melihat tiga motor naik ke kawasan ditemukannya dua jenazah polisi," ujar Boy.
Dari hasil pemeriksaan TKP, sepeda motor milik polisi hilang, berikut kedua senjata api laras pendek.
Saat ini polisi telah meringkus tiga orang yang diduga teroris di Desa Watumaeta, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso. Penangkapan terduga teroris itu berasal dari informasi warga yang melihat orang asing di wilayahnya.
Ketiga terduga teroris itu berinisial NL (50), HL (47) dan MR (42) yang saat ini masih berada di Polsek Lore Utara.