REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mulai mendistribusikan hewan kurban di lima negara yang akan disebelih dan dibagikan saat Hari Raya Idul Adha.
Penyebaran hewan qurban di lima negara ini merupakan bagian dari pengembangan Global Qurban yang bertujuan untuk misi dakwah dan kemanusiaan.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, mengatakan, lima negara yang akan dijangkau tahun ini yakni, Rohingya di Myanmar, Somalia, Bangladesh, Palestina, dan Indonesia. "Jadi ini perjuangan mengenalkan nilai. Kita ingin kurban itu tidak sekedar seremonial, tapi kurban lebih serius dan lebih dalam," kata Ahyudin kepada Republika, Kamis (18/10).
Ahyudin menjelaskan, kurban selain sebagai penghambaan kepada Allah, juga mempunyai fungsi sebagai dakwah Islamiyah dan dakwah sosial yang dapat menjalankan peran sosial menjadi solusi kemanusian dan perdamaian. "Di balik misi kurban ini kita ingin membangun persaudaraan umat sedunia," ungkap Ahyudin.
Menurut Ahyudin, dengan pembagian hewan kurban di negara muslim yang tengah berkonflik ini merupakan instrumen untuk menyatukan umat, instruman untuk menunjukkkan keunggulan islam, dan instrumen untuk menyelesaikan problema kemanusiaan umat.
Karena itu, Ahyudin mengajak masyarkat domestik di tanah air untuk peduli terhadap saudara sesama muslim yang nasibnya lebih memperihatinkan dan lebih perlu ditolong, seperti di Palestina, mereka yang meregang nyawa karena kelaparan di Somalia, mereka yang teraniaya di Rohingya. "Kita harus merubah paradigma bawah berkurban itu tidak dibatasi wilayah," kata Ahyudin.
Ahyudin menambahkan, kedepan Global Qurban ini terus dikembangkan. Bahkan, pihaknya sudah menyurati dan mengajak Kedutaan besar Republik Indonesia di seluruh dunia. "Targt distribusi hewan qurban ke seluruh negara islam yang dilanda musibah termasuk di Haiti, Kasmir, Afghanistan, Irak, dan Kenya," kata Ahyudin.