REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas warga di sekitar Universitas Pamulang terganggu menyusul bentrokan antara polisi dengan mahasiswa Universitas Pamulang yang menolak kedatangan Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna.
Selain jalanan yang ditutup, toko-toko yang ada di sekitar kampus juga memilih untuk tutup lebih cepat.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.“Takut ributnya melebar ke sini, jadi tutup saja,” kata Asri seorang penjaga toko kelontong kepada Republika, Kamis (18/10).
Sebelumnya, keributan terjadi sejak pagi hari saat Wakapolri Komjen Nanan Sukarna mendatangai kampus tersebut. Kedatangannya untuk memberikan kulaiah umum di Universitas Pamulang ini ditolak oleh ratusan mahasiswa (Baca: Mahasiswa Universitas Pamulang Lempari Wakapolri dengan Batu).
Dalam bentrokan itu seorang mahasiswa terluka (Baca: Bentrokan di Universitas Pamulang, Satu Mahasiswa Luka-luka).
Wakapolri yang ditemui membantah jika anggotanya melakukan pemukulan.
“Tidak ada (polisi memukul), tujuan saya jelas baik ke sini,” ucap Nanan di Pamulang, Kamis (18/10) (Baca: Wakapolri Bantah Anggotanya Pukuli Mahasiswa Unpam).