REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarif Hasan mengatakan hasil survei yang tidak menggembirakan untuk Partai Demokrat dari lembaga survei merupakan masukan untuk upaya pembenahan.

"Bagaimanapun survei itu kan input buat Partai Demokrat. Input yang sangat positif, artinya kami harus lebih banyak bekerja. Kalau tadinya 100 persen, ke depan harus bisa berkarya 200 persen," katanya di Jakarta, Rabu.

Syarif Hasan mengemukakan hal itu menanggapi survei akhir-akhir ini yang terus menunjukkan merosotnya dukungan untuk partai pemenang pemilu 2009 tersebut.

Dalam survei terakhir terhadap 1.200 responden yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia, Partai Demokrat hanya memperoleh 14 persen. Kalah dibandingkan Partai Golkar yang menduduki posisi pertama dengan 21 persen suara, disusul PDIP dengan 17,2 persen suara.

Sementara Nasdem diprediksi memperoleh lima persen suara. Sisanya adalah pendukung berbagai partai yang jumlahnya 13,4 persen. Untuk partai-partai berbasis Islam diprediksi tidak mencapai lima persen.

Syarif mengharapkan ke depan Partai Demokrat bekerja lebih keras untuk dapat meningkatkan perolehan suara.

Ia juga berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat segera menyelesaikan kasus korupsi Hambalang yang selama ini selalu disebut-sebut berhubungan dengan kader-kader Partai demokrat.

"Kami menyesalkan hal itu karena seharusnya bisa diklarifikasi lebih cepat. Kami juga mengharapkan dalam waktu segera ada kepastian," katanya

Ikuti Whatsapp Channel Republika