Rabu 17 Oct 2012 14:01 WIB

Tiga Wartawan Korban Penganiayaan Dimintai Keterangan PM

Seorang jurnalis dicekik oleh oknum TNI saat meliput jatuhnya pesawat Hawk.
Seorang jurnalis dicekik oleh oknum TNI saat meliput jatuhnya pesawat Hawk.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Polisi Militer bergerak cepat terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap tiga wartawan. Hal itu terlihat dari dimintainya keterangan tiga wartawan, yakni Rian FB Anggoro (pewarta Kantor Berita Antara), Didik Herwanto (Riau Pos) dan Fakhri Robianto (Riau TV).

Rian, Didik dan Fakhri dimintai keterangan (BAP) setelah ketiganya, sebelumnya pada Selasa (16/10), melaporkan secara resmi tindak kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU saat melakukan peliputan di lokasi jatuhnya pesawat Superhawk 200 di Pasir Putih, Kampar, Riau.

Ketiga wartawan ini sebelumnya mengadukan tindak kekerasan TNI secara resmi ke POM AU pada Kantor Satuan Polisi Militer Lanud Roesmin Nurjadin. Surat pengaduan tersebut ber nomor POM-434/A/IDIK-01/X/2012/Rsn untuk Didik dan Riau serta Fakhri.

Laporan resmi tersebut dilakukan pada Selasa (1/10) secara terpisah di mana fokusnya yakni tentang penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh Letkol Robert Simanjuntak yang merupakan anggota Lanud Roesmin Nurjadin beserta beberapa orang anggota Yon 462 Paskhas.

Didik Herwanto dalam keterangannya mengaku telah menerima tindak penganiayaan oknum TNI yang tengah berjaga-jaga di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Hawk 200 milik TNI AU. Begitu juga Rian dan Fakhri, mengalami tindak penganiayaan di lokasi yang sama.

Penyampaian berita acara ketiga wartawan naas tersebut di POM TNI AU Pekanbaru juga mendapat 'pengawalan' oleh puluhan awak media lainnya yang bertugas di Riau.

Sebelumnya para pewarta berbagai media baik lokal maupun nasional ini juga telah menggelar aksi unjuk rasa di dua lokasi di Pekanbaru menuntut pengusutan secara tuntas kasus penganiayaan terhadap wartawan.

Para anggota legislatif mengaku bersedia mengakomodir tuntutan wartawan secepatnya, yakni dengan memanggil sejumlah perwira TNI AU yang diduga terlibat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement