REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kepulauan Riau terus berbenah diri. Tahun depan, Pemerintah Provinsi Riau menargetkan Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang bisa didarati pesawat berbadan lebar.
"Kami optimistis pada 2013 Bandara Raja Haji Fisabilillah sudah bisa didarati pesawat berbadan lebar, sebagai komitmen utuk pembangunan Kepulauan Riau (Kepri) ke depan," kata Gubernur Kepri Muhammad Sani usai menggelar rapat dengan pihak Angkasa Pura II di Tanjungpinang, Selasa.
Gubernur mengatakan, komitmen Pemprov Kepri tersebut ditunjukkan dengan membangun infrastruktur, pemotongan bukit di ujung landasan dan memperpanjang landasan yang kini belum bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Untuk jangka pendek, menurut Gubernur Pemprov Kepri akan segera meratakan gunung batu yang berada persis didepan runway 22. "Setelah meratakan gunung tersebut, akan di 'overlay' landasan di runway 22. Total anggaran yang akan dikucurkan dari APBD sebesar Rp2,5 miliar," kata Sani.
Gubernur juga menjelaskan, bahwa untuk runway 04 yang berada di ujung landasan, akan disusun DED (detail enginering design) pada tahun depan.
Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan tersebut, Gubernur optimistis pada 2013 Bandara Raja Haji Fisabillilah dapat didarati pesawat-pesawat berbadan lebar.
"Dengan selesainya pembangunan Bandara RHF tersebut, bukan hanya untuk kemajuan Tanjungpinang, tapi juga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kepri," ujarnya.