Ahad 14 Oct 2012 14:07 WIB

Inilah Penyebab Dukungan ke Parpol-Tokoh Islam Melorot

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani
Partai Islam
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan ada sejumlah penyebab melorotnya dukungan masyarakat terhadap parpol dan tokoh Islam. Penyebab tersebut di antaranya adalah semakin kentalnya fenomena 'Islam yes' dan partai 'Islam no'.

"Mayoritas muslim tak ingin politik nasional beraroma agama," jelas Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, di Jakarta, Ahad (14/10). Sebesar 67,8 persen pemilih muslim memilih partai nasionalis dibanding partai Islam.

Menurutnya, Ini adalah fenomena menarik. "Penduduk kita mayoritas Islam namun partai Islam bukan jadi pilihan utama untuk menyalurkan aspirasi politiknya," papar Adjie

Semboyan tersebut digaungkan pertama kali oleh cendikiawan muslim, Nurkholish Madjied (alm) dalam pemikirannya. Partai politik menurutnya harus dipisahkan dari agama sehingga agama cukup pada ranah kultural dan individu. Adjie menilai hal ini mengakibatkan keislaman di Indonesia menjadi aspek kulktural dan pribadi tidak terwujud menjadi aspirasi politik

Kedua, pendanaan politik partai nasionalis lebih kuat dari partai Islam. Pendanaan yang lebih siap ini memungkinkan partai nasionalis lebih siap dalam membangun image partai. Sejumlah 85,2 persen publik menilai partai berbasis islam kurang memiliki banyak modal ketimbang partai nasionalis. "Ekspos media kuat dilakukan partai nasionalis," jelasnya.

Selain itu, tindakan brutal yang mengatasnamakan Islam oleh kelompok-kelompok tertentu membawa dampak pada munculnya kecemasan kolektif masyarakat Indonesia pada umumnya terhadap parpol Islam. Sejumlah 46,1 persen publik percaya bahwa merosotnya Partai Islam disebabkan perilaku brutal oknum yang memmbawa label Islam.

Selain itu, LSI menilai partai nasionalis semakin akomodatif terhadap kepentingan kelompok Islam. Sudah muncul struktur partai mengakomodasi kepentingan Islam, seperti PDIP dengan Baitul Muslimin. Sejumlah 57,8 persen publik percaya bahwa partai nasionalis mengakomodasi kepentingan kelompok Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement