Rabu 10 Oct 2012 11:43 WIB

Polisi Waspadai Gerakan Teroris Jelang Peringatan Bom Bali

Relawan dan tokoh masyarakat meletakkan karangan bunga di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali, Selasa (9/10).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Relawan dan tokoh masyarakat meletakkan karangan bunga di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali saat ini siaga satu menjelang peringatan ke-10 Bom Bali I pada Jumat (12/10). Hal tersebut mengingat aparat kepolisian mencium adanya indikasi gerakan terorisme.

"Hal yang perlu kita pahami ancaman terorisme itu adalah A1 (ada indikasi ancaman)," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Budi Gunawan, pada Apel Gelar Pasukan Kesiapan Operasi Pengamanan "Puri Agung VII 2012" di Mako Brimod di Tohpati, Denpasar, Rabu.

"Meskipun sudah ada satuan tindak di lingkungan kita, tetapi saya minta intelejen harus berada di semua titik baik sebelum maupun sesudah kegiatan," ucapnya. Acara peringatan akan digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Bali.

Budi mengatakan pihaknya tidak ingin kecolongan dengan masuknya orang yang tidak memiliki kepentingan dalam peringatan Bom Bali I. Acara yang akan dihadiri sekitar 3.000 orang keluarga korban termasuk dipastikan akan dihadiri Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, mantan Perdana Menteri Australia, jajaran pemerintah dan pimpinan oposisi Australia.

Dia mengatakan aparat kepolisian saat ini sedang dalam tingkat kewaspadaan dan pengamanan yang tinggi.

Oleh karena itu, Jenderal bintang dua itu meminta seluruh jajaran mulai dari unit terendah hingga pimpinan lapangan tertinggi harus mengenali anggotanya satu per satu.

"Kita tidak ingin ada kebobolan, seperti ada pesepeda masuk pada arena VVIP di Nusa Dua beberapa waktu lalu atau pengalaman di Maluku juga terjadi," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement