REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sikap lapang yang ditunjukan Kapolri, Jendral Timur Pradopo perlu mendapat apresiasi masyarakat. Pasalnya tanpa adanya sikap terbuka, maka mediasi yang dilakukan presiden tidak akan berarti banyak.
"Ini menunjukan sikap kenegarawanan beliau, " kata politisi PKS, Aboe Bakar Alhabsy, kepada wartawan, Selasa (9/10), di Kompleks MPR/DPR, Jakarta.
Anggota Komisi III DPR ini menyatakan pidato presiden soal "kisruh" KPK dan Polri berhasil menjembatani komunikasi antar kedua belah pihak. Tinggal sekarang bagaimana KPK dan Polri mengimplementasikan solusi yang ditawarkan presiden. "Jadi pidato presiden tak sekedar sebagai angin segar saja," ujar Aboe.
KPK kata Aboe mesti fokus pada pemeberantasan korupsi kelas kakap, seperti penuntasan kasus Century, Hambalang, dan Wisma Atlet. Selain itu Aboe juga berharap Ketua KPK, Abraham Samad mengurangi publisitas media yang bisa memicu kontroversi.
Aboe mencontohkan pernyataan Abraham yang menyebut KPK tidak memerlukan DPR dan Presiden. Pernyataan ini kurang elok lantaran bisa ditafsirkan sebagai sikap arogan.
"Sekarang KPK juga yang meminta presiden turun gunung. Jangan terluang lagi karena berpotensi membuat disharmonisasi hubungan antar lembaga, sungguh itu tidak baik," tandasnya. Muhammad Akbar Wijaya