Ahad 07 Oct 2012 12:40 WIB

Anak-Anak Korban Gempa di Lindu Belajar di Tenda

Anak-anak SD belajar di sekolah darurat gempa di Desa Puro'o, Kecamatan Lindu, Sulawesi Tengah.
Foto: Antara
Anak-anak SD belajar di sekolah darurat gempa di Desa Puro'o, Kecamatan Lindu, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Anak-anak korban gempa bumi di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hingga kini masih belajar di tenda. Soalnya, hingga kini, pemerintah belum memperbaiki sekolah mereka yang rusak akibat diguncang gempa pada 18 Agustus 2012.

"Untuk sementara ini siswa-siswa SD dan SMP di Kecamatan Lindu terpaksa mengikuti kegiatan belajar di tenda," kata Sekcam Lindu Agustinus Djaru di Palu, Ahad (7/10).

Ia mengatakan, gedung sekolah SD dan SMP mengalami kerusakan karena gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter (SR) yang terjadi sehari menjelang hari raya Idul Fitri 1433 Hijriah. Hingga kini gedung sekolah yang rusak, termasuk rumah penduduk dan sejumlah sarana ibadah di wilayah itu belum diperbaiki pemerintah.

Pemerintah akan memperbaiki semua rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa. "Tetapi karena masih terkendala jalan dari Sadaunta menuju Lindu sepanjang 12 kilometer masih sedang diperlebar untuk bisa dilewati kendaraan roda empat, maka perbaikan tersebut belum dilakukan pemerintah," katanya.

Pemerintah telah menyediakan tenda-tenda untuk digunakan kegiatan belajar dan mengajar. Merry, seorang guru SD di Desa Tomado, Kecamatan Lindu membenarkan anak-anak hingga kini terpaksa belajar di tenda-tenda. Masalahnya, kata Merry gedung sekolah mengalami rusak parah sehingga perlu dibangun kembali.

Untuk sementara ini, tidak ada jalan lain, kecuali proses belajar dan mengajar dilakukan dalam tenda yang telah disediakan pemerintah Kabupaten Sigi.

Kecamatan Lindu merupakan salah satu dari tiga kecamatan di Kabupaten Sigi yang paling parah dilanda gempa bumi. Sekitar 80 persen bangunan penduduk di empat desa yaitu Puro'o, Langko, Tomado dan Anca rata dengan tanah diterjang gempa bumi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement