REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur dan wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta periode 2012-2017, yang rencananya akan dihelat pada 7 Oktober mendatang, tidak terlihat ada persiapan khusus di rumah dinas wagub.
Menurut petugas keamanan yang berjaga, Dilah, rumah dinas berlantai dua yang dilengkapi dengan garasi tersebut sudah lebih dari setahun kosong. Rumah itu jarang ditinggali, hanya digunakan untuk acara tertentu.
"Kalau untuk tinggal mah nggak pernah, paling kalau ada open house," katanya ketika ditemui di rumah dinas wakil gubernur DKI Jakarta, Jumat (5/10).
"Bahkan sewaktu Pak Fauzi jadi wakil juga tidak tinggal disini," kata Dilah, yang sudah bertugas di rumah dinas itu sejak 20 tahun lalu.
Pada Jumat siang, rumah dinas itu terlihat sepi, tak ada kegiatan perbaikan di halaman depan maupun di dalam rumah. Hanya ada beberapa pot bunga serta pohon yang akan ditanam di taman.
"Perbaikannya paling cuma taman saja," katanya sambil menunjuk beberapa tumpukan tanaman di sekitar taman serta pos jaga.
Dilah mengaku belum mendapat perintah untuk menata ulang atau mendekorasi rumah dinas yang selanjutnya akan ditempati wakil gubernur baru, Basuki Tjahaja Purnama. "Saya juga enggak tahu rumah ini akan ditempati kapan," katanya.
Hingga saat ini rumah itu hanya ditempati petugas yang secara bergantuan berjaga. Selain itu ada dua petugas keamanan yang bekerja bergantuan di sebuah pos jaga yang berada dekat gerbang rumah dengan tinggi sekitar satu meter.
Berbeda dengan rumah dinas gubernur DKI di Jalan Taman Suropati yang memiliki plang penanda, rumah dinas wakil gubernur sama sekali tidak memiliki penanda. "Rumah ini sama kaya rumah biasa saja, beda sama rumah dinas gubernur," kata Dilah.