REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG--Kepala Kantor SAR (Search and Rescue) Lampung, Saidar R Jaya menyatakan, kemungkinan besar pihaknya tidak akan mengangkat bangkai KMP Bahuga Jaya yang tenggelam di perairan Selat Sunda karena dinilai tidak efektif dan efisien.
"Kami belum tahu tindakan selanjutnya, tapi untuk mengangkat bangkai kapal itu dinilai sudah tidak efisien lagi," kata dia, saat dihubungi di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan, pengangkatan bangkai kapal tersebut sangat sulit dilakukan, mengingat telah karam di kedalamn 76 meter dengan arus bawah laut yang sangat deras. Saidar berpendapat, biaya operasional untuk mengangkat ke permukaan kapal itu juga sangat tinggi, itu pun jika masih bisa dilakukan.
Namun jika akhirnya pengangkatan kapal itu tidak dapat dilakukan, justru akan menjadi pekerjaan yang sia-sia dan membahayakan bagi para petugas tersebut terutama para penyelam, ujar dia pula.
"Kondisi ini sudah di luar jangkauan Tim SAR dan telah menjadi kewenangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi," ujar Saidar.
Namun, kata dia, pihaknya saat ini hanya menunggu instruksi dari kantor pusat, jika memutuskan untuk tetap melakukan pengangkatan kapal itu dengan peralatan yang lebih cangggih dapat saja dilakukan.
Tim SAR sementara ini masih menyisakan beberapa personel di Pelabuhan Bakauheni, untuk melakukan penyisiran serta memantau bila ada korban meninggal yang terapung di laut.
"Personel Basarnas dibantu Brigif-3 Marinir Piabung Lampung masih bertahan di Bakauheni," kata dia lagi.
Diperkirakan masih terdapat korban kapal tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal tanker Singapura di Selat Sunda itu, masih terjebak di dalam kapal yang telah karam, sehingga diupayakan melakukan penyelaman atau mengangkat kapal untuk mengevakuasi korban dimaksud.