Rabu 03 Oct 2012 19:00 WIB

Buruh Demo, Jalan Protokol Surabaya Macet

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fernan Rahadi
 Sejumlah buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) membawa poster saat berlangsung unjuk rasa mendukung aksi mogok kerja nasional, di Semarang, Jateng, Rabu (3/10).
Foto: R. Rekotomo/Antara
Sejumlah buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) membawa poster saat berlangsung unjuk rasa mendukung aksi mogok kerja nasional, di Semarang, Jateng, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Jalan Protokol Ahmad Yani yang menghubungkan kota Surabaya dan Sidoarjo macet akibat buruh yang berdemo menuntut penghapusan alih daya (outsourcing) dan menolak upah murah kepada para Buruh. Ribuan buruh dari berbagai pabrik yang berada di Kabupaten Sidoarjo ini sebelumnya berkumpul di Alun-Alun kota Sidoarjo dan bergerak ke arah kota Surabaya hingga Rabu (3/10) siang.

"Kami hanya ingin menyuarakan suara buruh yang dikorbankan akibat alih daya dan upah murah," ujar Syafrudin salah seorang massa Buruh asal Sidoarjo, Rabu (3/10). Massa buruh dari Sidoarjo kemudian menutup terminal Purabaya, Surabaya, di wilayah perbatasan Surabaya dan Sidoarjo sehingga membuat armada bus yang akan masuk dan keluar terminal harus berbalik arah.

Kemacetan di jalan Ahmad Yani pun tidak dapat dihindari. Berdasarkan pengamatan Republika, kemacetan mencapai lebih dari tiga kilometer dari arah terminal Purabaya ke kota Surabaya dan ke Sidoarjo. Sementara itu di wilayah industri Rungkut kota Surabaya sempat terjadi ketegangan dari beberapa elemen Buruh akibat aksi sweeping yang dilakukan beberapa elemen Buruh di pabrik rokok HM Sampoerna dan Sinar Mas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement