Rabu 03 Oct 2012 16:57 WIB

Populasi Orangutan Rawa Tripa Diperkirakan Punah 2013

Orangutan Rawa Tripa
Orangutan Rawa Tripa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populasi Orangutan Sumatra (Pongo Abelii) yang hidup di kawasan hutan gambut Rawa Tripa diperkiraan akan punah pada pertengahan 2013, jika kerusakan lahan gambut tersebut terus terjadi.

"Masa depan Orangutan sangat tergantung dengan Rawa Tripa. Kalau kecepatan kehilangan hutan Rawa Tripa yang kita lihat seperti terjadi saat ini, pertengahan tahun depan populasi Orangutan bisa hilang," kata Direktur Eksekutif Yayasan Ekosistem Leuser (YEL) Ian Singleton di Jakarta, Rabu (3/10).

Ahli Orangutan tersebut mengatakan, dibukanya hutan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Sedangkan hutan rawa gambut memiliki densitas (kerapatan) Orangutan tertinggi yaitu sampai delapan ekor per km2.

Ia mengatakan, sebagian besar Orangutan dari Rawa Tripa yang bisa diselamatkan saat ini dipelihara oleh manusia. Tercatat ada sekitar 200-300 Orangutan yang hidup di hutan gambut Rawa Tripa di mana pada 1990 di Rawa Tripa tercatat sekitar 3.000 ekor orangutan.

Rawa Tripa memiliki luas sekitar 61.803 hektare yang termasuk dalam kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang ditetapkan sebagai kawasan strategis dalam pelestarian lingkungan hidup. Namun, di hutan gambut tersebut terdapat lima perusahaan yang melakukan usaha perkebunan budi daya.

Distribusi Orangutan Sumatera yang ada di dunia diperkirakan sebanyak 6.700 ekor yang masuk dalam satwa yang populasinya kritis. Menurut Ian, hutan di Aceh masih bagus dibanding tempat lain, tapi di Aceh masalahnya pegunungan sehingga Orangutan, Gajah, Harimau yang merupakan satwa-satwa yang dilindungi itu hidup di dataran rendah.

Tapi karena kerusakan hutan juga terus terjadi, sehingga populasi Orangutan terancam. "Kalau hutan ini bisa kita selamatkan, populasi Orangutan masih bisa diselamatkan tapi harus sekarang kalau dilakukan tahun depan sudah terlambat," ujar Ian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement