REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Irak Jenderal Mohan Hafith Fahad beserta rombongannya mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (Persero), Bandung, Rabu dan meninjau fasilitas produksi perusahaan dirgantara Indonesia itu.
Jenderal Fahad didampingi Wamenhan RI Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsuddin setiba di Gedung Pusat Manajemen Lantai 9 PTDI disambut oleh Dirut PT DI Budi Santoso yang kemudian memberi paparan tentang kemampuan PT DI dalam produksi berbagai jenis pesawat terbang dan helikopter.
Budi Santoso menyatakan harapan dari kunjungan tersebut adalah akan ada langkah-langkah konkret yang dapat ditindaklanjuti. Seusai dilakukan presentasi, acara dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas PTDI.
Peninjauan dimulai dari fasilitas yang ada di Direktorat Produksi, yaitu tempat komponen pesawat dibuat dan diteruskan ke perakitan akhir pesawat CN235.
Kunjungan Jenderal Farhad ke PT DI merupakan bagian dari kunjungannya ke Indonesia mulai dari tanggal 1 sampai 6 Oktober, dengan tujuan melihat perkembangan militer dan kemajuan teknologi militer di Indonesia dari dekat dengan mengunjungi berbagai industri pertahanan Indonesia.
Sebelum berkunjung ke PTDI, rombongan akan melakukan kunjungan terlebih dahulu ke industri lain seperti PT Pindad dan PT Bali Mukti Shoe Factory.
Dalam catatan, pesawat CN235 produk bersama PT DI-CASA Spanyol (kini Airbus Military) telah mendapat nama baik untuk kehandalan dan berbagai keunggulannya sebagai transportasi militer dan sipil di kawasan Timur Tengah.
Turki negara pemakai terbesar, dengan 60 pesawat.