Senin 01 Oct 2012 17:44 WIB

KAI: Tarif KRL Komuter tak akan Diturunkan

Penumpang turun dari kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (17/9). PT. KAI berencana menaikkan tarif KRL commuterline Jabodetabek sebesar Rp.2000 per 1 Oktober 2012 mendatang, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna angkutan tersebut.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Penumpang turun dari kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (17/9). PT. KAI berencana menaikkan tarif KRL commuterline Jabodetabek sebesar Rp.2000 per 1 Oktober 2012 mendatang, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna angkutan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Mateta Rizalulhaq menegaskan BUMN ini tidak akan menurunkan tarif KRL Komuter, seperti yang dituntut berbagai pihak, setelah kenaikan itu diberlakukan mulai 1 Oktober 2012.

Mateta mengatakan di Jakarta, Senin, bahwa kenaikan tarif adalah hal yang wajar terdapat sikap pro dan kontra dari masyarakat mengenai kenaikan tarif tersebut.

Ia menegaskan hanya KRL non subsidi saja yang naik sedangkan KRL Ekonomi tidak ada kenaikan. "Ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, Nanti peron juga akan ditambah panjangnya dan lebih ditinggikan ketinggian peron, sesuai penambahan gerbong, misalnya delapan sampai 10 gerbong," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I.

Mateta menjelaskan peningkatan pelayanan yang akan dilakukan PT KAI yakni dengan menambah gerbong untuk menghindari kepadatan penumpang yang kian meningkat. Selain itu, PT KAI juga akan menambah fasilitas penunjang di setiap stasiun.

Sementara itu, menanggapi tentang kenaikan tarif KRL, seorang pengguna KRL Welis (32) mengatakan dirinya tidak keberatan tentang kenaikan tarif tersebut namun dirinya berharap agar PT KAI meningkatkan fasilitas dan pelayanan demi kenyamanan.

Selain itu petugas KRL harus lebih aktif untuk memberikan informasi mengenai keberadaan atau posisi kereta, kata Welis.

Sementara itu, pengguna KRL lainnya Happy (40) mengeluhkan dirinya berlangganan Commuter Electronic Ticket (Comet), dan jika sebelum karcis naik dia hanya membayar sebesar Rp 250.000/ bulan, maka sekarang harga naik menjadi sebesar Rp 337.000/bulan.

Dia juga mengeluh tentang kenaikan tarif tersebut, tetapi pelayanan dan fasilitas KRL masih kurang memuaskan.

Perjalanan kereta yang masih terlambat dan hanya ada beberapa kereta yang memberikan informasi tentang keberadaan atau posisi kereta kepada penumpang, kata Happy.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement