REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dr Budi Santoso dipercaya Pemerintah untuk kembali memimpin PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan dilantik memangku jabatan Direktur Utama perusahaan industri dirgantara kebanggaan nasional itu untuk periode 2012-2017.
Budi Santoso dilantik bersama jajaran Direksi PTDI baru tersebut oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Dwijanti Tjahjaningsih di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (1/10).
Dwijanti Tjahjaningsih dalam sambutan pelantikan tersebut menginstruksikan Direksi baru PTDI agar segera melaksanakan perubahan struktur organisasi perusahaan secepatnya.
Selain itu Dwijanti Tjahjaningsih meminta Direksi PTDI bekerja kompak supaya jalannya operasional perusahaan tidak timpang. Ia juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas pengabdian jajaran direksi pada periode sebelumnya.
"Direksi baru PTDI harus segera melakukan perubahan struktur organisasi tanpa mengganggu jalannya operasional, menjaga kekompakkan dan menjadikan PTDI lebih baik lagi," kata Dwijanti Tjahjaningsih.
Pernyataan Komisaris PTDI yang disampaikan Wakil Komisaris Utama Wresnuwiro menjelaskan direksi baru harus segera melakukan perubahan organisasi. Budi Santoso ketika diminta komentarnya menyatakan akan segera merealisasikan apa yang disampaikan komisaris dan pemegang saham.
Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan yang diberikannya kembali untuk memimpin PTDI. Ia menyatakan siap melaksanakan perubahan struktur organisasi secepatnya. "Dengan dimulainya tim ini bekerja, diharapkan target-target PTDI yang sudah digariskan dapat dicapai bahkan ditingkatkan," ujarnya.
Selengkapnya, jajaran direksi baru PTDI 2012-2017 ialah Direktur Utama Budi Santoso, Direktur Umum dan SDM Sukatwikanto, Direktur Keuangan Uray Ashari, Direktur Teknologi dan Pengembangan Andi Alisjahbana, dan Direktur Produksi Supra Dekanto serta Direktur Niaga dan Restrukturisasi Budiman Saleh.
Susunan direksi PTDI periode 2012-2017 berbeda dari periode sebelumnya karena adanya penghilangan satu jabatan direktur sehingga menjadi hanya enam direktur dibanding tujuh direktur pada periode sebelumnya.