REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa SMAN 70 Jakarta beserta para guru dan orang tua murid melakukan upacara bendera setengah tiang pada hari 'pertama' kembali ke sekolah, Senin (1/10) di lapangan SMAN 70. Hari ini diisi oleh aksi bela sungkawa yang merupakan momentum khusus pasca kematian Alawy Yusianto Putra, siswa SMAN 6 Jakarta.

Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN  70 Jakarta Candrika Sagitasari bahwa acara ini digelar untuk mengubah paradigma tentang budaya senioritas dan menghapus tawuran yang sering terjadi antara SMAN 70 dan SMAN 6. "Kita turut berbela sungkawa, kejadian kemarin adalah pukulan telak bagi kami semua. Ini saatnya untuk kita berubah, hari ini jadi suatu momentum untuk mengubah SMA 7 menjadi lebih baik lagi," katanya.

Candrika mengatakan akan tetap menggelar kegiatan positif bersama teman-temannya, terutama acara Bulungan Cup yang sempat tertunda akibat adanya tawuran naas, Minggu lalu. "SMA mana lagi yang bisa membuat acara sebesar Bulungan Cup? Kita juga akan tetap berkegiatan dengan 25 ekskul yang ada, kita terus menjaga aktivitas itu dengan kebersamaan kita pasti bisa menjalani ini semua," tambahnya bersemangat.

Setelah melakukan upacara bendera setengah tiang dan tabur bunga, para siswa, guru dan orang tua murid SMAN 70 juga membagikan bunga kepada siswa SMAN 6 untuk mengucapkan rasa berbela sungkawa karena tewasnya Alawy di insiden Bulungan, Senin (24/9) siang lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika