REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--Satelit NOAA 18 mendeteksi kemunculan sebanyak 138 titik panas yang tersebar di sejumlah wilayah provinsi di Sumatra, untuk Riau terdeteksi ada sebanyak 38 titik. Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sanya Gautami di Pekanbaru hari ini menyatakan, selain 38 titik di Riau, juga terdeteksi sebanyak empat titik di Sumatra Utara dan 11 di Sumatra Barat.
Satelit juga mendeteksi sebanyak lima titik di Jambil serta di Sumatra Selatan ada sebanyak 67 titik. Kemudian di Bengkulu kata dia ada sebanyak lima titik, Lampung terdeteksi delapan titik, Bangka Belitung ada delapan dan Kepulauan Riau ada sebanyak dua titik panas.
Untuk khusus di Riau, demikian Sanya, sebanyak 38 titik panas tersebar di sebanyak delapan wilayah kabupaten/kota. Di antaranya, lanjut dia, yakni Rokan Hulu dan Kabupaten Rokan Hilir masing-masing satu titik panas, serta di Kota Dumai terdeteksi ada dua titik.
Lalu di Kabupaten Meranti ada tiga titik, Kampar sebanyak dua titik, dan Pelalawan ada tujuh titik panas. "Ada pula titik panas terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak sepuluh titik dan Kuantan Singingi ada dua titik panas," katanya.
Sanya menjelaskan, kemunculan titik panas tersebut diprediksi akan terus bertambah hingga beberapa hari kedepan mengingat minimnya curah hujan Sumatra.
"Termasuk Riau, hujan berintensitas ringan hanya berkemungkinan terjadi di beberapa wilayah tertentu saja. Sementara temperatur panas terjadi di sebagian besar kawasan," katanya.
Kondisi tersebut yang kemudian menurut Sanya menyebabkan peluang bertambahnya titik panas di Riau sangat dimungkinkan terjadi hingga beberapa hari kedepan.