Rabu 26 Sep 2012 23:13 WIB

Alumni: Anak Jenderal Terlibat Tawuran Harus Dihukum

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: Hazliansyah
Pelajar yang terlibat tawuran ditahan petugas kepolisian beserta barang bukti. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Pelajar yang terlibat tawuran ditahan petugas kepolisian beserta barang bukti. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Ketua Gabungan Alumni SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta, Alex Asmasoebrata meminta polisi tidak memandang bulu siswa yang terlibat tawuran, termasuk siswa yang merupakan anak pejabat.

"Harus ditindak tegas," kata Alex, seusai pertemuan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Untung S Rajab dengan gabungan alumni SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta, Rabu (26/9). "Sekalipun itu anak Jendral berbintang."

Ia mengatakan, upaya itu sebagai bentuk mendidik anak yang telah berani bertindak kriminal, meski tergolong di bawah umur. Nantinya, sanksi yang diberikan bakal menjadi efek jera agar anak tersebut memahami tindakan yang telah dilakukan.

"Apalagi hingga menyebabkan orang lain meninggal dunia," sambung Alex.

Lebih lanjut, ia meminta tindakan maupun sanksi juga diberikan dari pihak sekolah yang menemukan muridnya terlibat penyerangan maupun tawuran. Meskipun, insiden itu terjadi di luar jam sekolah.

Karenanya, lanjut Alex, perlu rangkulan khusus dari sejumlah elemen, baik dari pihak sekolah, dinas pendidikan, maupun kepolisian untuk meredam konflik antarsiswa sekolah SMAN 70 dengan SMAN 6 yang dinilai sudah menjadi rutinitas.

Nantinya, rangkulan itu untuk merubah mindset para siswa untuk tidak terlibat aksi tawuran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement