REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Sebanyak 50 orang warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, positif terjangkit penyakit kaki gajah (filariasis).
"Mereka dinyatakan positif filariasis setelah dilakukan tes darah pada beberapa bulan lalu," Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bukittinggi, Syofia Dasmauli, Selasa.
Filariasis merupakan penyakit yang sulit disembuhkan dan dapat menyebabkan cacat seumur hidup pada penderita. Selain itu, penyakit ini dapat menular dengan mudah pada situasi tertentu.
"Di Bukittinggi terdapat tiga daerah diserang filariasi yaitu daerah Manggis Gantiang, Birugo dan Pulai Anak Air ketika pemeriksaan darah dilakukan pada 2006," sebutnya.
Filariasis disebabkan 23 jenis nyamuk di antaranya nyamuk anopheles, culex, mansonia, aedes, dan armigeres. Semua jenis nyamuk tersebut dapat hidup di mana saja dan segala musim.
Gejala awal kaki gajah adalah demam panas yang bisa sembuh bila beristirahat namun akan kembali lagi. Kondisi demikian menandakan bahwa nyamuk telah menggigit penderita.
Setelah digigit, larva akan berkembang menjadi cacing sekitar tiga sampai 12 bulan di dalam tubuh. Dalam rentang waktu lima sampai 10 tahun, barulah muncul gejala yang spesifik seperti pembengkakan dan rasa nyeri pada bagian tubuh.
Ia menyebutkan bagian tubuh yang paling rentan filariasis adalah daerah lipatan paha, ketiak, dan kemaluan laki-laki. Pada stadium dua akan tampak pembengkakan pada kaki.