Selasa 25 Sep 2012 21:10 WIB

Menteri Linda Ingin Tawuran Bulungan Ditangani Serius

 Orang tua almarhum Alawy Yusianto, Ibu Endang Puji (tengah) menyaksikan prosesi pemakaman anaknya Alawy Yusianto di pemakaman Poncol, Pudurenan, Tangerang, Banten, Selasa (25/9). Almarhum siswa SMA 6 Alawy ditusuk dengan celurit ketika terjadi tawuran pel
Foto: ANTARA/M Agung
Orang tua almarhum Alawy Yusianto, Ibu Endang Puji (tengah) menyaksikan prosesi pemakaman anaknya Alawy Yusianto di pemakaman Poncol, Pudurenan, Tangerang, Banten, Selasa (25/9). Almarhum siswa SMA 6 Alawy ditusuk dengan celurit ketika terjadi tawuran pel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar meminta kasus tawuran pelajar yang terjadi antara SMA Negeri 6 Jakarta Selatan dan SMA Negeri 70 pada Senin (24/9) disikapi dengan serius.

"Kasus ini perlu mendapatkan penanganan yang lebih serius dari semua pihak terkait," kata Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Selasa (25/9).

Linda mengaku sangat prihatin mendengar aksi tawuran pelajar yang menelan korban jiwa tersebut. "Saya sangat prihatin dan berharap kasus seperti ini tidak akan terulang," katanya.

Dia juga meminta pihak kepolisian untuk melakukan proses penegakan hukum terkait kasus tersebut.

"Penegakan hukum harus dilakukan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, karena kasus ini melibatkan anak-anak maka proses penanganannya harus disesuaikan," katanya.

Tawuran antara pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 terjadi Senin (24/9), setelah jam pulang sekolah. Alawy Yusianto, siswa kelas X SMAN 6, menjadi korban tewas akibat aksi tawuran tersebut. 

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement