REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengaku prihatin terhadap korban tawuran antara siswa SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 70 Jakarta Selatan.
"Pada dasarnya, kehadiran saya disini (SMAN 6) adalah untuk menyampaikan rasa belasungkawa dan keprihatinan karena aksi tawuran yang terjadi kemarin," kata Foke di SMAN 6, Mahakam, Jakarta Selatan, Selasa.
Foke menuturkan Pemprov DKI akan terus membantu dalam memberikan fasilitas yang diperlukan pihak sekolah atau komite, yang berhubungan dengan penunjangan pendidikan serta aksi tawuran dapat dicegah.
"Pemprov DKI sepakat untuk memberikan dukungan apapun yang dibutuhkan, sehingga aksi tawuran tidak kembali terjadi di Jakarta," ujar Foke.
Terkait adanya rencana pemindahan lokasi kedua sekolah itu, Foke menilai hal tersebut bukan merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tawuran.
"Relokasi sekolah bukan solusi yang tepat untuk mengakhiri pertikaian antar kedua sekolah tersebut. Statement saya cuma satu, yang penting solusi bukan ilusi," ujar Fauzi.
Dalam kunjungan tersebut, Fauzi turut ditemani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh, Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto, serta Komite SMAN 6 dan SMAN 70.
Tawuran antara pelajar SMAN 6 dan SMAN 70, Senin (24/9) kemarin, memakan satu korban jiwa. Alawy, siswa kelas X SMAN 6, tewas akibat aksi tawuran tersebut.