Selasa 11 Sep 2012 17:55 WIB

Didemo Mahasiswa di Undip, Prabowo Anggap tak Masalah

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Taufik Rachman
Prabowo Subianto
Foto: Tahta Aidilla?ReTahta Aidilla/Republikapublika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Kedatangan Prabowo Subiyanto ke Semarang disambut demonstrasi oleh mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), Selasa (11/9). Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut dianggap pendosa dalam tragedi reformasi.

Sejumlah mahasiswa menyerukan penolakan Prabowo di bundaran depan gedung Prof Soedharto Undip. Mereka pun bermaksud menggagalkan kuliah umum dengan Prabowo sebagai pembicara di kampus Undip Tembalang. Dengan membentangkan beragam poster dan spanduk, mereka menutup jalan agar Prabowo tak bisa masuk.

Mahasiswa yang tergabung dalam BEM KM Undip tersebut berteriak menolak. Alasannya, menurut Koordinasi aksi, Reza Auliarahman, Prabowo merupakan pendosa atas tragedi Reformasi. Dia bertanggug jawab atas hilangnya para reforman.

"Prabowo masih punya dosa terkait reformasi tahun 1998 dan penculikan aktivis serta pelanggaran HAM di Timor-timur. Masyarakat jangan lupa. Pemerintah juga jangan lupa (dosa Prabowo). Kami mahasiswa mewanti-wanti soal HAM," kata Reza.

Meski telah dicegat masuk, Prabowo yang dikawal Menwa dan polisi berhasil menembus aksi tersebut. Prabowo pun mengisi kuliah umum dengan tema "Revitalisasi Kebudayaan Nasional Landasan Untuk Membangun Indonesia Baru Abad XXI". Bahkan sebelumnya, Prabowo juga meletakkan batu pertama pembangunan perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Undip.

Menanggapi penolakan tersebut, Prabowo menanggapi tak masalah. Terkait keterlibatannya dalam prlanggaran HAM, Prabowo pun tidam mempermasalahkan. "Ya gapapa (di demo). Ini bagian demokrasi. (Masalah tragedi HAM) Itu kan sudah lama sudah gak masalah," ujarnya singkat.

Selain itu, Prabowo juga sempat mengatakan bahwa dirinya mantap maju RI1. Posisi wakil, menurutnya, tak lagi dia minati. Dia berkeinginan maju menjadi presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement