REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sebuah ledakan berasal dari bom meledak di Jalan Nusantara raya, Beji, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (8/9) malam. Pemilik bom tersebut yang diduga Torik kini mengalami luka-luka dan saat ini berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Torik merupakan pelaku yang sama pada kasus ledakan bom di perkampungan padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat pada 5 September 2012 lalu. Indonesia Police Watch (IPW), menilai jaringan teroris kelompok Torik sangat berbahaya dan harus diwaspadai.
"Kasus teror bom di Depok ini sepertinya lebih berbahaya dari penyergapan-penyergapan sebelumnya," kata ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada Republika, Ahad (9/9).
Neta menambahkan dengan adanya ledakan bom di Depok, menunjukkan lagi-lagi polisi dan intelijen kecolongan dan berhasil dikecohkan. Padahal Kepala Polres Depok sempat menyatakan akan bersiaga penuh terhadap aksi-aksi terorisme di daerahnya.
Wilayah Depok memang kerap kali ditemukan para pelaku terorisme yang bercokol di daerah tersebut karena letaknya yang dekat dengan Jakarta. Selanjutnya, ia mengimbau kepada polisi dan intelijen untuk mewaspadai kelompok jaringan teroris ini.
Apalagi ada beberapa orang dari kelompok ini yang tidak tertangkap dan berhasil melarikan diri dengan sebuah mobil. Bukan tidak mungkin, orang-orang yang lolos ini akan kembali melakukan aksi terorisme yang lebih berbahaya.
"Orang-orang yang lolos ini akan kembali berulah mengingat begitu banyak barang berbahaya yang ditemukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Polisi dan intelijen harus bekerja keras untuk memburu dan menangkap mereka," tegasnya.