Jumat 07 Sep 2012 15:33 WIB

Warga Minta Debu di Lampung Diteliti

Anak Gunung Krakatau
Foto: AP
Anak Gunung Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sebagian warga Bandarlampung menyayangkan penjelasan simpang siur atas debu yang diduga berasal dari aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda.

"Soal data dari satelit yang tidak menggambarkan debu bergerak ke arah Bandarlampung, ataupun pantauan pos jaga Krakatau yang tidak menemukan debu di Kalianda Lampung Selatan, jangan lagi diperdebatkan. Yang pasti kita semua warga di Bandarlampung terkena dampak debu itu," kata Tenaga Ahli Pemerintah Kota Bandarlampung Ilham Malik, mengomentari pemberitaan yang berkembang seputar asal debu yang mengotori wilayah itu, di Bandarlampung, Jumat.

Menurutnya, debu apapun yang kini dirasakan oleh masyarakat Bandarlampung dan sekitarnya, sebaiknya tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera turun ke lapangan untuk mengambil sample debu tersebut.

"Ada baiknya tim Pak Surono mengambil analisa yang mengungkap asal muasal debu yang kini masih dirasakan menyebar di Bandarlampung dan sekitarnya," kata Ilham.

 

Sebelumnya Kepala PVMBG Sarono mengaku tak berdaya menjelaskan bahwa debu yang menyebar di wilayah Bandarlampug bukan berasal dari aktivitas vulkanik GAK. "Saat meletus, satelit Volcanic Ash Advisory Centres (VAAC) yang dipakai rujukan keselamatan penerbangan internasional (ICAO) tidak menunjukkan adanya sebaran abu GAK jauh hingga ke Bandarlampung, demikian juga dengan laporan dari tim pos jaga Krakatau mengatakan tidak ada debu GAK di Kalianda," kata Sarono.

Ia menambahkan, jika pada saat itu satelit menggambarkan adanya penyebaran debu vulkanik, tentu pihaknya akan memberi peringatan atau larangan penerbangan karena hal itu akan membahayakan keselamatan manusia.

"Saya bisa dimarahin oleh ICAO karena tidak memberikan peringatan penerbangan, karena dampak debu tersebut dapat mematikan mesin pesawat," ujarnya.

"Jika benar abu tersebut berasal dari aktivitas vulkanik gunung berapi, maka partikel debu itu akan banyak mengandung unsur logam Silika (Si), yang mana jika debu tersebut digosokkan di kaca, maka kaca tersebut akan tergores," terangnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement