Selasa 04 Sep 2012 09:45 WIB

Seismometer Rusak, Petugas Kesulitan Pantau Gunung Anak Krakatau

Semburan material panas mengepul dari kawah gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Foto: Antara/Rezza Estily
Semburan material panas mengepul dari kawah gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Hingga Selasa (4/9) pagi, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda masih mengalami gempa tremor secara terus menerus.

"Gunung Anak Krakatau pada pagi ini masih mengalami tremor. Hal ini terjadi sejak kemarin hingga pagi ini," kata petugas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Hamdani Selasa.

Hamdani menyebutkan, Gunung Anak Krakatau pada Selasa pagi masih tertutup kabut sehingga sulit memantaunya secara visual.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau kemarin masih tinggi dengan menyemburkan material vulkanik berupa lava pijar bebatuan dan abu dari gunung api di dalam laut ini. Gunung api aktif itu mengalami puluhan kali gempa tremor dan ketinggian semburan material vulkanik panas mencapai lebih dari 600 meter.

Sepanjang Senin, Gunung Anak Krakatau juga mengalami gempa vulkanik dalam sebanyak 20 kali. Hamdani menyebutkan Gunung Anak Krakatau pada Selasa pagi tidak seaktif kemarin, namun kondisi gunung itu sulit diperkirakan karena alat pendeteksi getaran gempa ("seismometer") saat ini rusak akibat tertimpa material vulkanik saat aktivitas gunung api tersebut meningkat pada Minggu (2/9).

Pihaknya kini tidak dapat memberikan kepastian jumlah kegempaan gunung tersebut.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement