Senin 03 Sep 2012 19:15 WIB

Keluarga Farhan Sudah Diambil Sampel DNA

Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert
Foto: ANTARA
Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Salah satu keluarga terduga teroris yang tewas Farhan Mujahidin (19) sudah diambil sampel pemeriksaan DNA untuk identifikasi dilaksanakan di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta.

"Sementara salah satu keluarga korban sudah diambil sampel yakni FN (Farhan, red) untuk dilakukan proses identifikasi untuk bisa melihat keidentikan DNA yang ada," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Senin (9/3).

Saat ini dua terduga teroris Farhan Mujahidin dan Muhksin (19) yang tewas ditembak dalam penyergapan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Tipes Solo, Jumat (31/8), katanya.

Sementara itu, anggota Densus 88 yang gugur dalam aksi baku tembak dengan anggota teroris di Solo, Sabtu (1/9) sekitar pukul 09.00 WIB diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Adisutjipto Yogyakarta, setelah sebelumnya dilepas Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo di Markas Satbrimobda Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peti jenazah berbalut Bendera Merah Putih tersebut diangkut dengan menggunakan pesawat Lion Air sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya jenazah disemayamkan di Markas Brimob Polda DIY.

Sedangkan informasi dua jenazah anggota terduga teroris sudah diberangkatkan ke Jakarta melalui jalur darat dari RS Bhayangkara Polda DIY.

"Ya kami berupaya melakukan penanganan sesuai prosedur, mulai dari penyelidikan hingga penangkapan. Sebenarnya kami berusaha melakukan penangkapan terhadap terduga dalam kondisi hidup, namun karena mereka melakukan perlawanan akhirnya terpaksa mereka tewas tertembak," kata Timur Pradopo di Mako Brimob DIY Baciro, Yogyakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement