REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menengarai ada keterkaitan penangkapan teroris di Solo, Jawa Tengah dengan kedatangan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ke Indonesia, Senin (3/9).
Menurutnya, dengan penangkapan teroris di Solo beberapa hari lalu, pemerintah AS bisa melihat bahwa Indonesia masih berhadapan dengan terorisme dan menunjukkan Indonesia serius memberantas terorisme.
"Berdasarkan pemahaman logika saya mudah untuk menyimpulkan ada kaitannya dengan kedatangan Hilary ke sini. Pemerintah Amerika bisa melihat Indonesia sungguh-sungguh menghadapi dan memerangi terorisme. Ini logika sederhana dan berdasarkan penerawangan saya," ujar Din usai memberikan orasi ilmiah pada masa taaruf (Mataf) mahasiswa baru Universitas Ahmad dahlan (UAD) Yogyakarta, Senin (3/9).
Din juga mengaku heran dengan selalu munculnya terorisme di Indonesia dan selalu dihubungkan dengan gerakan islam terntentu.
"Memang sulit membuktikan tetapi kejadian ini sudah sering terjadi sehingga mudah dengan kasus Indonesia ini saya tidak yakin ideologi itu (terorisme) akan terus. Saya heran dan terus bertanya negeri yang mayoritas agama Islam ini kok umatnya dituduh dengan terorisme tidak ada di negara dan agama lain seperti itu," tandas
Indikasi lain adanya keterkaitan tersebut kata Din, adalah penangkapan teroris yang selalu hanya pemain kecilonya. Sedangkan aktor intelektual ataupun dalangnya tidak pernah tertangkap hingga detik ini. "Yang anehnya yang ditangkap keroconya,tokoh intelektual tidak ada, padahal anggarannya sangat besar untuk itu," tandasnya.