Senin 03 Sep 2012 15:40 WIB

Farhan Dikenal Sebagai Anak yang Baik

Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert
Foto: ANTARA
Sejumlah anggota kepolisian mengumpulkan barang bukti dari lokasi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris di Jl Veteran, Tipes, Solo, Jumat (31/8) malam. Dalam baku tembak tersebut dua orang terduga teroris dan satu anggota densus 88 tewas tert

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN  - Farhan Mujahid, salah seorang terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Solo, Jawa Tengah, dikenal sebagai anak yang penurut saat masih sekolah di SD 041 Muhammadiyah Liang Bunyu, Nunukan.

"Karakter anak itu perangainya baik, penurut pada orangtua dan gurunya. Dia (Farhan) juga taat beribadah," ujar Marhani, salah seorang guru Farhan di Sebatik, Senin (3/9).

Marhani, guru matematika Farhan menceritakan suasana kehidupan mantan anak muridnya dan pergaulannya dengan anak-anak warga sekitar tempat tinggalnya.

Selama ia mengajar Farhan, Marhani mengaku sangat senang dengan karakternya yang taat pada perintah orangtua dan gurunya serta rajin belajar.

Oleh karena itu, ia merasa kaget ketika mendengar kabar bahwa mantan muridnya itu tewas tertembak oleh tim Densus 88 Anti Teror atas keterlibatannya dalam jaringan teroris.

"Saya sebagai gurunya dulu sangat kaget mendengar kabar bahwa dia (Farhan) tewas tertembak oleh polisi karena keterlibatannya dalam jaringan teroris," ujar Marhani.

Marhani juga memperhatikan keseharian Farhan dalam bergaul dengan teman-teman sekolah dan luar sekolah. Farhan dianggap baik dalam bergaul sehingga cukup dikenal di kalangan orang dewasa di Liang Bunyu, Kecamatan Sebatik Barat, khususnya orangtua, teman bermain dan teman sekolahnya.

Farhan, katanya, sering mengikuti pengajian dan dakwah yang dilaksanakan ayah tirinya di Masjid Darus Salam yang terletak di samping sekolahnya.

"Farhan itu teman baik anak saya, walaupun anak saya itu adik kelasnya. Tapi kalau tidak ada kegiatannya selalu di rumah main. Saya perhatikan juga rajin shalat di masjid. Kebetulan ayah tirinya juga yang rawat masjid di samping sekolah itu," kata Nasir.

Farhan adalah anak kandung istri kedua Ustadz Abdullah Umar yang bernama Ida, yang diboyong sepulang dari Poso, Sulawesi Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement