REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mohammad Ichwan Syam, mengatakan perekonomian umat Islam memerlukan revolusi pemikiran. ”Umat Islam perlu ada perubahan mindset tentang ekonomi. Para kyai, ustadz, pengasuh pondok pesantren, guru tidak melulu membicarakan akhirat. Penting juga membahas bagaimana membangun perekonomian umat,” tuturnya, Ahad (2/9).
Melihat pentingnya perekonomian bagi kehidupan umat Islam, lanjut Ichwan, diperlukan sinergi yang baik antara ormas-ormas Islam. “Perlu ada program lintas sektoral ormas yang berujung pada pemberdayaan perekonomian umat,” kata Ichwan.
Menurutnya, umat Islam memiliki potensi untuk menjadi umat yang tangguh. Potensi perekonomian Islam saat ini, nilai Ichwan, sangat besar. “Sekarang mulai bermunculan bank-bank syariah, potensi dan pengumpulan zakat pun juga besar. Namun, walaupun potensinya besar, sulit diberdayakan jika tidak ada kerja sama dan identifikasi kekurangan umat dalam pemberdayaan ekonomi Islam,” ujar Ichwan.
Ichwan mengatakan, langkah yang perlu dilakukan dalam rangka memperkuat perekonomian umat adalah dengan pengembangan keuangan syariah dan mempermudah akses permodalan untuk para dhuafa. Karena itu, lanjut Ichwan, program pemberdayaan perekonomian umat terutama perubahan pola pikir ekonomi akan menjadi satu dari tiga pembahasan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI yang berlangsung pada tanggal 1-4 September 2012 di Jakarta.