REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Musim kemarau berkepanjangan di daerah Pantura, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, membuat lahan pertanian sering kesulitan air. Tapi, sejumlah petani setempat menyiasatinya dengan menanam sayuran dataran rendah.
Rudi, petani asal Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengatakan lahan pertanian di daerah Pantura merupakan sawah tadah hujan. Pada musim kemarau, sawah wilayah tersebut sering kali mengalami kesulitan air karena saluran irigasi masih terbatas.
Namun, petani tetap produktif dengan melakukan alih-tanam sayuran dataran rendah. "Sayuran dataran rendah potensial dikembangkan di daerah Pantura karena tanamannya hemat air dan mudah perawatannya dibandingkan padi, palawija, sehingga diminati petani setempat," kata Rudi.
Muhidi, ketua kelompok tani sayuran dataran rendah, menuturkan sayuran dataran rendah cocok dikembangkan di daerah tadah hujan seperti Kabupaten Indramayu. Karena, perawatannya terbilang mudah.
Hasil panennya pun terbilang menjual karena permintaan ekspor dan pasar lokal cukup tinggi. "Permintaan sayuran dataran rendah setiap tahun terus meningkat. Bahkan, petani kesulitan memenuhi pesanan. Ini kesempatan baik bagi petani untuk meningkatkan produksi mereka," katanya.