Kamis 30 Aug 2012 18:24 WIB

Publik Makin Jenuh Dengan Partai Politik

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Yunarto Wijaya (berbicara)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Yunarto Wijaya (berbicara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Publik semakin jenuh dengan partai politik. Survei nasional yang dilakukan Charta Politika Indonesia menyimpulkan fenomena stagnasi pemilih ini di Pemilu 2014 bakal semakin menguat.

"Kami berani menyimpulkan terjadi stagnasi perilaku pemilih di 2014," ujar Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam acara "Stagnasi Perilaku Pemilih: Fenomena Partai Politik Mati Suri", Kamis (30/8), di bilangan Blok A Jakarta Selatan.

Stagnasi perilaku pemilih yang dimaksud Yunarto adalah tidak adanya perubahan cara pandang publik terhadap partai politik. Dampaknya, konstelasi politik di 2014 tidak akan berbeda dengan pemilu sebelumnya. "Tiga partai besar di Pemilu 2009 masih akan mendominasi perolehan suara di 2014," kata Yunarto.

Yunarto menyatakan partai politik harus melakukan perubahan kerja politik mereka di masyarakat. Partai harus lebih bisa menyerap dan merealisasikan aspirasi publik. Tanpa hal itu, Yunarto pesimis angka Golput di 2014 mengecil.

Senin (29/8),  Charta Politika merilis survei tentang stagnasi perilaku pemilih di Indonesia. Survei itu menyebutkan tingkat elektabilitas partai politik belum mengalami perubahan. Partai Golkar menempati urutan teratas dengan perolehan suara 18,0 persen. Partai Demokrat 12,5 persen. PDI Perjuangan 10,8 persen. Partai Gerindra 10,8 persen. Partai Nasdem 4,3 persen. PKS 3,9 persen. PPP 2,7 persen. PKB 2,6 persen. PAN 1,9 persen. Partai Hanura 1,6 persen. Dan lainnya 2,7 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement