REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Seekor orang utan dibakar warga Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Orang utan itu dibakar saat sedang berlindung di puncak pohon kelapa. Alasannya sepele, warga takut orang utan itu memakan buah rambutan milik warga dan menghancurkan tanaman lainnya, sehingga mereka mengusir orang utan dengan cara membakar pohon.
The Daily Mail, Selasa (28/8), melaporkan kondisi orang utan itu kini kritis. Orang utan itu kini dirawat dokter hewan setempat dan diperkirakan pulih dalam empat hari. "Kami tidak sengaja membakar dia," kata seorang warga tidak diketahui namanya.
Sebenarnya warga yang dibantu para ahli satwa mencoba melumpuhkan orang utan tersebut dengan menembakkan obat bius, namun gagal. Cuaca berangin saat itu membuat api cepat besar dan si jago merah satwa membakar satwa langka tersebut. Ia pun jatuh dan ahli segera menolong memadamkan api dari tubuhnya.
Pusat Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar mengatakan orang utan pergi ke desa karena habitat mereka terganggu. Mereka segera memulai proses evakuasi satwa ini diperkirakan sudah memasuki daerah pemukiman. "Sudah 60 tahun saya tinggal di sini dan kejadian ini pertama kali," kata warga bernama Ali Zakaria.
BKSDA menyangkal warga sengaja ingin membunuh orang utan itu. Mereka bukan pemburu dan diajarkan tidak menyakiti binatang. Di Kalbar hidup sekitar 4.500 sampai lima ribu orang utan yang berada di bawah pengawasan BKSDA.