Selasa 28 Aug 2012 12:36 WIB

Lima Kecamatan di Pagaralam Kekeringan

Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAGARALAM – Lima kecamatan di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, sejak sebulan terakhir kekeringan, sehingga warga kesulitan mendapatkan air untuk mengolah lahan pertanian dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Kekeringan di daerah itu menyebabkan ratusan hektare sawah tidak lagi dapat ditanami, karena tidak ada pasokan air, termasuk sumur warga sudah banyak yang kering. Sehingga terpaksa mengambil air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

"Warga di lima kecamatan yaitu Dempo Selatan, Dempo Utara, Dempo Tengah, Pagaralam Utara dan Pagaralam Selatan, saat ini sudah kesulitan mendapatkan air. Bukan hanya untuk kebutuhan makan dan minum saja, tetapi juga mengairi ratusan hektare sawah," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Hery Mulyono, Selasa (28/8).

Menurut dia, kondisi terparah di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Dempo Selatan, Dempo Utara dan Dempo Tengah. Kekeringan yang terjadi di Pagaralam disebabkan banyaknya hutan mengalami kerusakan terutama di daerah hulu sungai kawasan Gunung Dempo.

Padahal, kata Hery, selama ini sebelum terjadi ekspansi di kawasan hutan Lindung Bukit Dingin, bukit Batok dan Gunung Dempo, tidak pernah mengalami kekeriangan meskipun kemarau panjang.

"Namun setelah pembukaan hutan besar-besaran untuk perluasan perkebunan warga setempat, kondisi alam mulai berubah. Bila kemarau satu bulan saja mengalami kekeringan dan ketika musim hujan terjadi banjir bandang," ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Hery, kalau musim hujan sering sekali terjadi longsor di lereng Gunung Dempo dan banjir bandang yang merusak ratusan hektare sawah di sepanjang aliran Sungai Selangis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement