REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Hujan dan badai melanda Kota Pagaralam, Jumat (24/5). Akibat hujan yang disertai angin kencang tersebut sebanyak 148 rumah warga di Kelurahan Penjalang, Kecamatan Dempo Selatan mengalami kerusakan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Dari data yang dihimpun Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pagaralam dari 148 rumah yang rusak ada 32 rumah rusak berat dan 116 rumah rusak ringan.
Di antara bangunan yang rusak termasuk puskesmas. Beberapa pohon besar juga ikut tumbang dan ada yang menimpa rumah warga. Jumlah rumah yang mengalami kerusakan terbanyak di daerah yang berada di kaki gunung Dempo tersebut tersebar di tiga dusun, yaitu Dusun Tebat Lereh tujuh rumah rusak berat dan 36 rumah rusak ringan, Dusun Meringang Baru sembilan rumah rusak berat dan 56 rumah rusak ringan, dan di Dusun Meringang Lama 16 rumah rusak berat, 24 rumah rusak ringan.
Beberapa warga menceritakan, angin yang kencang datang bersamaan dengan hujan yang turun dengan deras. Kemudian warga mendengar datangnya suara gemuruh yang kuat dan melihat ada atap rumah warga yang berterbangan. Akibat atap rumah yang ikut terbang, warga yang berlindung di dalam rumah harus kehujanan. Hujan yang disertai dengan badai berlangsung sekitar 10 menit.
Pascahujan badai yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB setelah beberapa warga pulang dari shalat Jumat, pihak BPBD Kota Pagaralam langsung menurunkan satu regu tim penganggulangan bencana untuk membantu warga. Untuk mengantisipasi korban yang terkena bencana badai, di Kelurahan Penjalang telah dibangun tiga posko yang didirikan di masing-masing dusun. Posko tersebut tekah dilengkapi dengan tenaga medis dari puskesmas untuk membantu warga yang sakit.