REPUBLIKA.CO.ID, PARIGI, SULTENG - Meski banjir bandang kini sudah surut, tetapi sebanyak 242 rumah warga tersebar di beberapa desa di Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Perigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih terendam air.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong Ramli Borman di Desa Boyangtongo, sekitar delapan kilometer dari ibu kota kabupaten itu, Senin (27/8), mengatakan rata-rata rumah yang terendam telah ditinggalkan pemiliknya mengungsi sementara di posko penampungan dan rumah-rumah penduduk.
Selain itu banyak warga meski rumahnya tidak terendam dan rusak ikut mengungsi ke desa-desa tetangga, bahkan ada yang langsung ke Parigi, Ibu Kota Kabupaten Parigi Moutong karena khawatir akan munculnya kembali banjir bandang mengingat hujan deras sepanjang malam mengguyur seluruh wilayah Kecamatan Parigi Selatan.
Semua warga yang mengungsi ke posko penampungan sementara yang disediakan Pemkab Parigi Moutong di dua desa terparah diterjang banjir bandang yaitu Boyangtongo dan Lemusa telah mendapatkan logistik makanan.
Sementara para korban lainnya yang mengungsi ke rumah-rumah penduduk di wilayah masing-masing baru akan disalurkan hari ini melalui posko setempat. Seluruh bantuan yang masuk ditampung sementara di posko.
Selanjutnya petugas posko akan meneruskan bantuan yang terdiri atas bahan makanan, pakaian dan selimut serta tenda-tenda tersebut kepada setiap korban sesuai data yang ada pada BPBD.
"Data yang ada termasuk rumah rusak dan korban jiwa dan luka-luka baru bersifat sementara dan bisa berubah setiap saat," katanya. Ia menambahkan sejak banjir bandang terjadi hingga kini aliran listrik PLN dari Desa Olaya sampai Desa Dolago di Kecamatan Parigi Selatan belum normal.
"Aliran listrik masih padam karena PLN belum berhasil memperbaikinya sebab banyak tiang dan jaringan listrik roboh dan tertimbun meterial tanah dan batang-batang kayu," katanya.