REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Gunung Tangkubanparahu Jawa Barat berstatus Waspada sejak Kamis (23/8). Hingga Jumat (23/8) ini, status Gunung Tangkubanparahu masih waspada.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Surono, masyarakat yang berada di radius 1,5 kilometer kawah aktif harus menghindarkan diri dan daerah harus steril.
"Kami rekomendasikan sekitar 1,5 kilometer dari kawah ratu steril dari makhluk hidup karena dikhawatirkan gas aktif beracun," jelas Surono ketika dihubungi Republika.
Sebelumnya, berdasar hasil pengamatan kegempaan, suhu air danau kawah, visual dan analisis data, terhitung dari tanggal 23 Agustus pukul 23.00 WIB status Gunung Tangkubanparahu dinaikkan dari Normal menjadi waspada. Surono mengatakan, sebenarnya sudah terjadi peningkatan kegempaan sejak awal bulan Agustus.
Menurutnya, sudah terekam sekitar 264 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplituda maksimum 2-22 mm dan lama gempa 4-17 detik. Tercatat juga sebanyak 16 kali gempa vulkanik dalam dengan amplituda maksimum 2-40 mm, S-P 0.5-4 detik dan lama gempa 5-18 detik. Kemudian, lanjutnya, sudah terekam 18 kali gempa tektonik lokal, dan 50 kali gempa tektonik jauh.
"Berdasarkan evaluasi, sejak 13 Agustus 2012 teramati adanya peningkatan cukup signifikan aktivitas gempa vulkanik yang ditandai makin meningkatnya jumlah harian gempa vulkanik dangkal, maupun gempa vulkanik dalam," jelas Surono.