REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) memastikan mengirimkan tim relawan dan bantuan kepada masyarakat etnis minoritas Rohingya di Myanmar pada Sabtu (25/8) besok.
Ketua PMI Jusuf Kalla mengatakan tim relawan yang dikirim bertugas sebagai pionir dan pembuka jalan untuk memudahkan bantuan PMI berikutnya.
"Jadi tim PMI yang ke sana besok merupakan pionir dan pembuka jalan bagi pihak-pihak lainnya yang ingin menyalurkan bantuan ke masyarakat Rohingya," kata Jusuf Kalla di kantor PMI, Jakarta, Jumat (24/8).
Menurut mantan wakil presiden RI yang akrab dipanggil JK tersebut, tim relawan itu selain bertugas menyalurkan bantuan, juga melakukan pendataan tentang bagaimana kondisi di sana.
Mereka akan membuka jalur pendistribusian logistik bantuan, mencari kantor operasional, dan segala hal yang berkaitan dengan teknis lainnya. " Jadi tim relawan PMI dan bantuan dari PMI gelombang kedua bisa mudah disalurkan," kata JK.
JK mengatakan, setelah PMI, akan ada beberapa organisasi kemanusiaan lainnya yang akan menyalurkan bantuan kepada para penduduk dan pengungsi Rohingya. Mereka berasal dari negara-negara OKI (Organisasi Konfrensi Islam) seperti Arab Saudi dan Qatar. "Mereka kemungkinan akan tiba di Myanmar pada September ini," katanya.
Menurut JK, PMI harus bisa menjadi pionir dalam urusan kemanusiaan. Karena, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbesar dan karena Indonesia menjadi negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. "Ya Indonesia harus mengambil peran dalam diplomasi damai ini," katanya.
Jusuf mengatakan, berdasarkan rencana, pihaknya akan menyalurkan bantuan sebesar 1 juta dolar AS. Bantuan itu akan disalurkan dalam bentuk makanan dan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh para penduduk dan pengungsi.
(Muhammad Hafil)