REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Libur lebaran 2012 memberikan berkah tersendiri bagi pedagang batik di sepanjang jalan Malioboro dan Pasar Beringharjo Yogyakarta. Bahkan sejak H+1 hingga H+3 lebaran ini omset pedagang batik di pusat Kota Yogyakarta ini naik signifikan.

Edy (32), pedagang batik di kawasan Malioboro mengaku kenaikan omset selama libur lebaran kali ini mencapai 50 persen. Diakuinya, kenaikan tersebut masih akan terus meningkat hingga Ahad (27/8) mendatang. "Yang paling laku baju anak-anak dan daster," terang penjual batik asli Kasihan, Bantul ini.

Diakuinya, dirinya mulai membuka lagi lapak batiknya di kawasan Malioboro pada H+1, Senin (21/8) lalu. Menurutnya, meski hari kedua lebaran namun pengunjung Malioboro mulai marak. Kenaikan omset menurutnya terus dirasakan hingga H+3 lebaran.

Dikatakannya pada hari biasa dirinya bisa mengantongi penghasilan penjualan batik sebesar Rp 3-4 juta/hari. Namun di musim libur lebaran kali ini perolehan yang didapatnya mencapai Rp 5-6 juta/ hari. Hingga Sabtu-Ahad mendatang pihaknya optimis kenaikan omset bisa mencapai 100 persen bahkan lebih.

"Kenaikannya bisa 100 persen lebih tetapi saya tidak bisa bersilaturahmi ke keluarga jauh karena harus buka pada libur lebaran," tuturnya.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta, Ujun Junaidi mengatakan sejak H+1 lalu, blok pedagang batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta diserbu konsumen. "Kalau sebelum lebaran kemarin blok pakaian busana muslim yang diserbu konsumen, sekarang giliran blok pedagang batik yang diserbu pembeli," jelasnya.

Diakuinya kenaikan omset pedagang batik di Pasar Beringharjo mencapai 30-50 persen. Kenaikan omset itu akan terus meningkat hingga Sabtu-Ahad (26-27/8) mendatang. Pasalnya menurutnya, puncak kunjungan wisatawan di Pasar Beringharjo akan mencapai puncak pada Sabtu dan Ahad tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika