REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Korban gempa bumi di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, membutuhkan bantuan, terutama peralatan dapur, selimut, pakaian, dan tenda.
"Itu yang paling mendesak dibutuhkan korban di sana," kata Wakil Bupati Sigi Livingstone Sango di Desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi, Rabu.
Peralatan dapur yang diperlukan, panci, wajan, piring, sendok, dan lainnya.
Sementara untuk bantuan bahan makanan yang telah disalurkan ke sana, kata dia, sudah cukup.
Khusus bantuan bahan makanan, seperti beras, ikan kaleng, mi instan, dan air mineral yang disalurkan lewat posko bencana gempa dipusatkan di Desa Tuva.
Livingstone tidak memerinci jumlah bantuan yang masuk dan telah disalurkan kepada korban. Dia hanya mengatakan hingga memasuki hari keempat pascagempa berkekuatan 6,2 skala Richter itu, berbagai bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban dan penderitaan korban masih terus mengalir.
Perhatian dan kepedulian dari berbagai pihak untuk korban gempa di Kabupaten Sigi cukup besar. "Hal itu bisa dilihat dari bantuan yang hingga kini terus mengalir," katanya.
Pendistribusian bantun untuk korban gempa di Kecamatan Lindu yang dilakukan sejak Selasa (21/8) dengan menggunakan dua helikopter milik Yayasan Helivida Indonesia Cabang Palu dan Palang Merah Indonesia.
Data sementara jumlah bangunan rusak di Kecamatan Lindu 500-an dan korban jiwa empat orang.
Tiga Kecamatan, yaitu Gumbasa, Kulawi, dan Lindu, merupakan wilayah paling parah.
Sebanyak 4.000-an dari sekitar 7.000 jiwa dari penduduk di Kecamatan Lindu kini tidur di luar rumah karena selain rumah mereka rusak juga masih diliputi rasa takut mengingat setiap hari ada gempa susulan.