REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Jambi memprediksi hujan akan mewarnai sholat Ied di sebagian daerah itu.
"Sebagian daerah Jambi pada tanggal 19 Agustus 2012 akan diguyur hujan. Hujan ringan bisa terjadi di pagi hari atau sore hari," ujar Kurnianingsih, Prakirawan BMKG Provinsi Jambi, di Jambi, Sabtu.
Menurut dia, secara umum, Provinsi Jambi dalam kondisi kemarau. Sehingga hanya bagian timur Provinsi Jambi yang berpotensi hujan. Diantaranya adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat dan Kota Jambi.
"Meski saat ini musim kemarau, bukan tidak hujan sama sekali. Hujan yang diperkirakan turun besok juga, tidak akan terjadi di seluruh Kota Jambi," katanya.
Dengan adanya potensi hujan itu, diharapkan akan mengurangi kabut asap yang terjadi di Kota Jambi belakangan ini. Sebab, jika hujan tidak terjadi, maka kabut asap diperkirakan terus terjadi di Kota Jambi.
Sementara itu, Sucipto, Kabid Pengendalian Hama dan Kebakaran Hutan, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jambi, mengatakan, titik panas yang terbaru menunjukkan peningkatan. Dari data satelit NOAA tercatat ada tujuh titik panas di Provinsi Jambi.
"Dengan bertambahnya titik panas ini diharapkan kepada pemerintah di tingkat desa atau kecamatan bisa mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Dishut Jambi juga akan terus melakukan patroli terhadap tindakan pembakaran di kawasan hutan. Karena jika titik panas terus bertambah di musim kemarau ini, maka kabut asap bakal semakin tebal.
Akibat kabut asap di Jambi, sejumlah penerbangan di daerah itu terpaksa dialihkan ke bandara di Palembang, Sumatra Selatan sejak Selasa (7/8). "Kabut asap biasanya terjadi saat pagi hari. Kondisi ini sangat mengganggu pendaratan pesawat," kata Manajer Operasional Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, Alzog.
Menurut dia, jarak pandang pada pagi hari di Bandara Jambi hanya berkisar antara 300-500 meter. Padahal, jarak aman bagi pendaratan pesawat harus di atas 2.000 meter.