Sabtu 18 Aug 2012 16:31 WIB

Kekeringan di Mesir Telah Terjadi Sejak 4.000 Tahun Lalu?

Patung Sphinx di Giza, Kairo, simbol peradaban Mesir.
Foto: travelfusion.com
Patung Sphinx di Giza, Kairo, simbol peradaban Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para peneliti mengatakan mereka telah menemukan jejak bencana kekeringan dan kebakaran melalui serbuk sari dan arang yang diawetkan di Delta Sungai Nil.

Jejak yang ditemukan itu memberi bukti sejarah bencana iklim di sana, termasuk kemarau hebat yang berkaitan dengan jatuhnya Kerajaan Mesir Kuno, pada era yang kadang-kadang terkenal dengan sebutan Zaman Piramida.

Ilmuwan dari Survey Geologi Amerika Serikat (USGS) dan University of Pennsylvania berharap mereka akan menemukan sedikit serbuk sari yang berasal dari lahan basah, indikator vegetasi, dan lebih banyak arang, sisa dari api, dari endapan yang terkubur dari masa kemarau itu.

USGS melaporkan mereka telah menemukan tepat seperti yang mereka inginkan dari empat periode yang berbeda, yang terjadi hingga 6.000 tahun yang lalu.

Salah satu kekeringan yang mereka dapat terjadi sekitar 3.000 tahun yang lalu. Kekeringan itu berhubungan dengan kejatuhan Kerajaan Ugarit dan kelaparan di Kerajaan Babilonia dan Assyria di Timur Dekat.

Peneliti juga menemukan kekeringan global yang besar sekitar 4.200 tahun yang lalu. Kekeringan itu berdampak serius, termasuk kelaparan, dan mungkin berperan di akhir Kerajaan Mesir Kuno, kata petugas USGS.

"Bahkan tukang bangunan yang kuat, yang membangun piramida lebih dari 4.000 tahun yang lalu menjadi korban karena mereka tidak dapat merespon perubahan iklim," kata Direktur USGS Marcia McNutt dalam sebuah pernyataan.

"Studi ini menggambarkan ketersediaan air merupakan perubahan iklim yang fatal bagi Mesir. Mungkin sekarang juga, planet yang didiami tujuh miliar orang-orang yang kehausan," katanya.

Penelitian ini dimuat di jurnal Geology.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement