Jumat 10 Aug 2012 17:20 WIB

Pemukulan Santri Jelambar Murni Salah Paham

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: Hafidz Muftisany
Pemukulan
Foto: pt-bandung.go.id
Pemukulan

REPUBLIKA.CO.ID,JELAMBAR -- Pemukulan terhadap seorang santri Pondok Pesantren Riyadul Mu'minin di Jelambar Baru oleh sekelompok etnis tertentu tak terkait isu SARA pilkada DKI. Pemukulan terjadi murni karena salah paham

Santri yang menjadi korban, Yusuf (31 tahun) mengatakan, konflik bermula pada Rabu (8/8) sore, ketika dirinya hendak mengomeli seorang anak bernama Nelson (6) di depan pelataran pesantren. Ketika itu, Yusuf sempat memukul kepala bocah tersebut.

"Anak itu nangis, dan ngancem mengadu kepada ibunya," kata dia, Jumat (10/8).

Ibu Nelson, Renny, akhirnya menyambangi pesantren dan mempermasalahkan aduan anaknya. Masalah pun dilerai dengan ditangani ketua RT setempat. Hingga akhirnya kedua belah pihak berdamai, dan masalah dianggap selesai.

Esoknya, Kamis (9/8) ibu anak itu kembali menyambangi pesantren dengan tiga orang pria. Mereka datang sekitar pukul 16.00 WIB tanpa permisi ke pengurus pesantren, dan langsung menyerang Yusuf yang mengaku tengah tidur di kamarnya di lantai dua.

"Tiba-tiba ketiga pria itu memukuli hingga saya tak sadarkan diri," ujar santri tersebut.

Para santri dan pengurus pesantren pun melerai konflik ini, kemudian mengamankan sekawanan pelaku tersebut. Yusuf mengatakan, dirinya serta pihak pesantren dan tiga kawanan tersebut akhirnya ke kantor polisi, untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mertua Renny, Tan Kim lyang (50) mengatakan kejadian ini merupakan konflik salah paham karena masalahnya sudah diselesaikan RT setempat. Namun pengaduan Nelson yang merupakan cucu tirinya sepertinya membuat menantu tak menerima. "Renny akhirnya memanggil adik kandung serta dua orang temannya dari Teluk Gong," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement