Kamis 09 Aug 2012 23:03 WIB

Hasil Survei Jeblok, Inilah Komentar Partai Islam

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Heri Ruslan
Bendera partai politik. Ilustrasi
Foto: Republika
Bendera partai politik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Hasil survei Center for Startegic and Internasional Studies (CSIS) menyebutkan elektabilitas partai Islam terus menurun. Hal itu bahkan berbeda jauh dari Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 lalu.

Berdasarkan hasil tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Romahurmuzy mengatakan hasil tersebut tidak berarti apa-apa karena dianggap masih terlalu pagi. Sehingga, PPP menurutnya tidak menjadikan hasil survei tersebut sebagai ukuran atau termometer.

"Survey itu termometer, temperatur, secara sesaat, tentu hasil survei itu dijadikan masukan, tapi masih terlalu pagi," ujarnya saat dihubungi, Kamis (9/8).

Namun, PPP sendiri jelas Roma akan terus bekerja keras melakukan konsolidasi dan program-program lainnya. "Kita telah bekerja keras, konsolidasi dan terbukti ada arus balik, jadi konstituen dari partai yang tidak lolos PT itu masuk ke kita, lebih terlihat lagi ketika penjaringan caleg," jelasnya.

Sementara, Ketua Umum PKS Luthfi Hasan mengatakan jika hasil survei ini akan menjadi warning dan membuat antisipasi bagi PKS agar hasil tersebut tidak benar terjadi.

"Ini baguslah jadi kita menganggapnya sebagai warning untuk terus berusaha agar semua hal itu tidak terjadi," katanya dihubungi terpisah.

Tapi, Luthfi menegaskan partainya akan tetap usaha untuk menarik suara dan perhatian masyarakat, mulai dari program-programnya dan lainnya agar elektabilitas partai meningkat.

"Yang jelas kita akan tetap usaha apalagi waktunyakan masih panjang, masih dua tahun lagi kita akan melakukan banyak hal untuk menaikkan elektabilitas kita,"tegas Luthfi.

Sedangkan, Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far menyatakan tidak terpengaruh dengan hasil survei. PKB menurutnya tetap yakin dan optimis memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.

"Tentu dong kita optimis, kan kita PKB pernah tiga besar, memang akhir-akhir ini saja yang tidak, tapi pasti bisa,"katanya.

Marwan juga menambahkan partainya saat ini masih punya harapan tinggi untuk mendapatkan banyak suara sebelum Pemilu terjadi. Karena, hasil itu merupakan hasil survey bukan hasil Pemilu sebenarnya.

"Kalau soal itu, kan kita belum Pemilu. Nanti pemilu baru kita tahu," tambah Marwan.

Seperti yang diketahui, dalam survey nasional yang dilakukan CSIS di 32 provinsi Indonesia kecuali Papua jika Pemilihan Umum (Pemilu) dilakukan hari ini, suara partai Islam menurun jauh dari Pemilu 2009 lalu.

"Perolehan suara partai Islam lebih rendah dari Partai nasionalis, jika hal ini terus terjadi bisa jadi partai Islam akan tertinggal pada 2014,"ujar Ketua departemen politik dan hubungan internasional CSIS Phillips J Vermonte dalam konferensi pers hasil survei nasionalnya di Jakarta, Rabu (8/8).

Sebab, menurut Philip, jika tidak ada yang berubah, tidak melakukan kerja elektorial yang baik partai islam mungkin akan tertinggal pada 2014 mendatang. Dengan hasil pilihan partai berdasarkan Top of Mind survey CSIS Golkar mendapat 18 persen diikuti oleh PDIP sebesar 11,6 persen, Demokrat 11,1 persen, Gerindra 5,2 persen, PPP 3,0 persen, PKB 2,8 persen, PKS 2,2 persen, PAN 2,0 persen, Nasdem 1,6 persen dan Hanura sebesar 1,5 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement