REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dinilai tak mengayomi partai pengusungnya saat Pemilukada, PDI-P. Ketua PDI-P, Puan Maharani sempat menyindir hal tersebut saat membuka Rakorda Bidang Politik dan Hubungan antar Lembaga DPD PDI-P Jateng, Ahad (5/8).
Puan menuturkan, orang yang dicalonkan oleh PDI-P harus menjadi payung atau bapaknya partai, disamping mengayomi rakyat yang dipimpinnya. Sehingga PDI-P bukanlah menjadi batu loncatan saja yang kemudian dilupakan saat telah duduk menjabat.
"Rakyat prioritas utama iya, tapi jangan lupakan dimana asal beliau itu (Bibit) menjadi eksekutif di daerah tersebut," ujarnya saat pidato pembukaan rakorda yang ditegaskannya kepada wartawan disela acara tersebut.
Selama ini, kata Puan, belum terjadi koordinasi maksimal di Jateng. Hal itu menurut putri Megawati Soekarnoputri tersebut, perlu menjadi bahan instropeksi bagi Bibit.
"Saya merasa bahwa belum terjadi kordinasi dan sinergi maksimal untuk rakyat Jateng. Itu menjadi salah satu introspeksi bagi Pak Bibit. Apakah kemudian dengan menyebut dirinya sebagai partai dapat merugikan dirinya di Jateng. atau partai belum bisa mengikat gubernur untuk bisa menyamakan persepsinya," kata Puan.
Meski demikian, Puan mengaku puas dengan kinerja Bibit. Namun untuk mencalonkan Bibit kembali pada Pemilukada 2013 mendatang, Puan mengatakan pihak partai masih akan mengevaluasi Bibit.
"Sampai hari ini apa yang dicapai Pak Bibit di Jateng sudah sesuai yang kami harapkan. Evaluasi Pak Bibit, siapapun yang kami calonkan akan kami evaluasi bagaimana kinerja, loyalitas, kapabilitas dan komitmen untuk rakyat daerah tersebut," tuturnya.